Penggunaan Transistor Pada Sepeda Motor

Transistor pendek untuk Resistor Transfer, juga disebut komponen elektronik yang dapat mengalirkan atau menghancurkan arus besar dengan mengendalikan arus listrik yang relatif kecil, dengan mengubah hambatan jalur. Kemampuannya hampir sama dengan relay, namun transistor memiliki kelebihan seperti:

Arus kontrol pada transistor jauh lebih kecil sehingga lebih mudah untuk mengendalikannya.
Transistor tidak menggunakan kontak mekanik, sehingga tidak menimbulkan percikan api dan lebih tahan lama.
Ukuran transistor relatif lebih kecil dan kompak dibanding relay.
Dapat bekerja pada berbagai tegangan kerja.

Namun perlu sobat trend otomotif ketahui, selain memiliki kelebihan, transistor juga memiliki beberapa kelemahan, antara lain:

Kesalahan transistor kaki yang salah akan mengakibatkan kerusakan permanen.
Panas yang dihasilkan pada transistor lebih besar sehingga bila tidak diberi pendinginan yang cukup, maka akan memperpendek umur transistor.

Ada dua jenis transistor, yaitu:

Tipe NPN
Tipe PNP
sistem-kerja transistor-pada-sepeda-motor

Penggunaan Transistor Pada Sepeda Motor

Gambar 1. Transistor dan simbolnya (E = emitor, B = base / gate, C = collector)

Untuk mengetahui apakah transistor NPN atau PNP tidak bisa secara fisik. Kita bisa melihat dari kodenya dan mencocokkannya dengan buku pegangan Transistor. Pada transistor ada dua aliran arus lsitrik, yaitu arus dari kaki Base ke Emitter (atau sebaliknya) yaitu IB-E dan arus yang mengalir dari Collector ke Emitter (atau sebaliknya) yaitu IC-E.

Aplikasi / aplikasi transistor dalam sistem kelistrikan banyak digunakan sebagai electronic switch. Adapun bagaimana transistor bekerja secara ringkas adalah: jika ada arus pemicu (arus kecil) yang mengalir dari Base ke Emitter maka arus besar akan mengalir dari Kolektor ke emitor (untuk tipe atau model NPN) atau bahkan jika ada pemicu arus (arus kecil) Emitor ke Base, maka arus besar akan mengalir dari Emitter ke Collector (untuk tipe PNP).

Contoh Aplikasi Transistor pada Sepeda Motor
contoh-gambar-penggunaan-transistor-sepeda-motor

Aplikasi / penggunaan transistor pada sistem kelistrikan sepeda motor dapat ditemukan dalam rangkaian sistem pengapian transistor semi-transistor dan penuh, mengubah sistem sinyal dengan menggunakan flasher tipe transistor, sistem pengisian menggunakan voltase yang dikontrol secara elektronik, dan sebagainya. Gambar berikut di atas menunjukkan penerapan transistor melalui sistem pengapian dari transistor motor penuh: jika terminal dasar TR2 menerima sinyal dari kumparan pick up, arus yang mengalir melalui R akan cenderung menuju massa melalui terminal C ke terminal E TR2 . Sebagai hasilnya, basis TR1 tidak memiliki arus sehingga TR1 akan OFF, sehingga arus pada koil primer koil pengapian akan pecah dan akan menyebabkan pada kedua koil koil pengapian. Terjadinya induksi semacam itu menghasilkan percikan api di busi.

Posting Komentar

[blogger]

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.