Perawatan kendaraan menjadi hal yang wajib dilakukan oleh setiap pemiliknya. Untuk cara perawatan motor agar tetap berkualitas sebaiknya dilakukan dengan cara rutin dan berkala. Dengan begitu, sepeda motor Anda selalu dalam keadaan ‘fit’ saat dikendarai, baik jarak dekat maupun jarak jauh. Para pengguna sepeda motor akan merasa nyaman saat mengendarai, jika kualitas motor tetap terjaga. Motor yang terawat akan mempunyai nilai jual tinggi ketka hendak dijual kembali. Namun, banyak yang belum tahu cara merawat motor, agar kondisi kinerjanya tetap terjaga.
1. Perawatan Aki
Masih banyak pemilik sepeda motor yang kurang peduli dengan jenis aki. Fungsi aki pada mesin-mesin, bukan hanya memudahkan untuk menghidupkan mesin, Melainkan juga berfungsi mengaktifkan kerja sistem pengapian. Sistem pengapian saat ini, yaitu komponen yang disebut dengan CD bekerja dengan arus searah (DC).
Jadi berlawanan dengan jenis listrik yang dihasikan mesin, yaitu AC (arah bolak-balik). Arus Ac kemudian diubah menjadi DC melalui rectifier (kiprok) dan sifat arus listrik menjadi DC (murni).
Di lain hal, tegangan listrik yang dihasilkan dari generator regulator dan rectifier stabil. Nah, jika aki dilepas atau kondisinya tidak baik (air kurang atau salah satu sel rusak), untuk mengaktifkan CDI berarti pasokan listrik langsung diambil dari rectifier.
CDI yang terdiri atas komponen elektronik, tidak bisa mencerna arus listrik tersebut secara terus-menerus. Apabila dipaksakan, akhirnya akan mati dan rusak. Padahal harganya bisa dibilang cukup mahal.
Untuk mencegah, supaya aki tidak cepat pensiun dan tdak menguras isi kantong, jangan lupa untuk merawat aki, tetaplah pasang aki pada kendaraan Anda dan pelihara kondisinya (cairan elektrolit dan kebersihan terminalnya). Jika tidak repot, Anda bisa gunakan Aki MF (Maintenance Free) yang tidak memerlukan eletrolit.
2. Perawatan Rantai
Hal yang paling sering dilakukan oleh para pengendara sepeda motor adalah menggunakan oli bekas sebagai pelumas lantai. Padahal, pengguan oli bekas sebagai pelumas rantai akan memudahkan debu menempel pada rantai. Hal ini lah yang akan mempercepat keausan pada rantai, sehingga berpengaruh terhadap kekuatan rantai motor.
Apabila kekuatan pada rantai motor tidak maksimal, akan berakibat kecelakaan. Oleh karena itu gunakan pelumas khusus untuk rantai motor. Hal ini bertujuan untuk mereduksi keausan rantai karena adanya gesekan. Selainj itu, pemberian pelumas khusus pada rantai dapat membuat umur rantai lebih tahan lama.
Untuk itu, demi keamanan, pengendara harus selalu memeriksa kondisi dan setelan rantai sebelum memakai sepeda motornya. Pemeriksaan secara berkala, setiap jarak 1000 km periks kondisi rantai untuk melihat kemungkinan kerusakannya. Ada pun cara merawat rantai sepeda motor adalah sebagai berikut.
Periksa kekencangan rantai untuk memastikan apakah terlalu kendur atau ketat. Kemudian lakukan penyetelan rantai dengan jarak antara 8-11 mm.
Gunakan minyak pembersih untuk membersihkan rantai. Bila tidak ada minyak pembersih, Anda juga bisa gunakan solar.
Berikan pelumas pada rantai secukupnya (jangan terlalu banyak atau terlalu sedikit). Apabila pemberian minyak terlalu banyak, akan menetes ke ban dan mengakibatkan selip.
Penutup rantai yang tidak terpasang baik, menimbulkan suara berisik. Suara berisik ini timbul karena adanya gesekan antara rantai dengan penutup. Untuk itu, Anda harus menutupnya dengan baik.
3. Periksa Kabel Koil dan Busi
Perhatikan dengan baik keberadaan kabel koi yang menghubungkan arus listrik ke busi. Cepat ganti kabel yang kelihatan sudah cukup umur dan banyak terlihat keretakan dan pengerasan pada kabel. Selain itu, jangan lupa perhatikan keberadaan busi. Hal ini dikarenakan, busi sangat vital dalam kelancaran sebuah mesin berkendara.
Busi bertugas memantikan api listrik dalam sebuah rangkaian proses pembakaran bahan bakar dan udara di mesin. Jika tidak ada api, proses pembakaran pun tidak akan terjadi. Mesin motor juga tidak bisa diaktifkan.
Untuk iu, Anda harus rajin membersihkan kerak yang terdapat di bagian kepala busi. Selain itu, Anda juga harus menyetel ulang kerenggangan antara elektroda dengan kepala busi. Hal ini bertujuan supaya percikan (letupan) bunga api yang dihasilkan busi bisa konstan.
Dua cara tersebut, selama ini kerap dilakukan oleh setiap pengguna motor yang pernah mengalami gangguan pada busi.
4. Perhatikan Selang Bensin
Selang bensin ke karbulator adalah komponen lain motor yang harus diperhatikan. Jangan sampai Anda membiarkan kondisi selang bensin mengeras (terdapat retakan-retakan). Karena, bagian dalam selang bisa jadi sudah tidak elastis, sehingga mengakibatkan serbuk kotoran terbawa ke karbulator. Pada akhirnya, akan terjadi penyumbatan suplai bensin dari tanki ke karbulator. Dengan begitu, akan mengganggu sistem pembakaran.
Posting Komentar